Config Connector menjadi solusi tepat untuk mengatasi kompleksnya pengelolaan Google Cloud. Config Connector memungkinkan pengguna dapat mengelola resource Google Cloud (GCP) melalui Kubernetes.
Di samping itu, Config Connector juga membuat resource baru dan update GCP yang ada dapat ke keadaan yang ditentukan oleh konfigurasi. Simak penjelasan lengkap mengenai apa itu Config Connector dan keuntungannya untuk developer dalam artikel di bawah ini.
Apa itu Config Connector?
Config Connector adalah tool bawaan Kubernetes yang memungkinkan developer mengelola resource Google Cloud yang menawarkan berbagai manfaat, salah satunya kemampuan membuat resource Kubernetes. Tool ini dapat membantu Anda menentukan dan mengelola resource Google Cloud seperti instance Compute Engine, bucket Cloud Storage, dan lainnya menggunakan Kubernetes.
Dengan memanfaatkan tool seperti ArgoCD untuk deploy manifes Kubernetes, diagram Helm, atau Kustomize ke cluster Kubernetes yang memungkinkan proses deployment infrastruktur menjadi andalan. Pendekatan ini terhitung jauh lebih mudah, termasuk untuk deployment resource seperti bucket, BigQuery, tabel, dan topik Pub/Sub bersama dengan aplikasi.
Dibandingkan tool lain, Config Connector memungkinkan pengguna untuk meningkatkan proses operasional. DIbandingkan dengan Terraform, Config Connector dapat menerapkan strategi rekonsiliasi untuk memastikan infrastruktur cloud dapat sedekat mungkin dengan konfigurasi secara real-time.
Keuntungan Penggunaan Config Connector bagi Developer
Config Connector beroperasi pada model deklaratif yang secara eksklusif mendukung GCP. Developer juga dapat memanfaatkan berbagai kemampuan observabilitas yang ekstensif melalui integrasi Config Connector dengan GKE dan Cloud Operations.
Anda dapat lebih mudah mengaudit operasi Config Connector dan status rekonsiliasi konfigurasi. Selain itu, developer juga dapat mengotomatiskan penanganan insiden dengan menentukan kebijakan peringatan yang akan dipicu ketika terjadi masalah pada konfigurasi, penyediaan, atau rekonsiliasi. Secara umum, berikut sejumlah keuntungan yang akan didapatkan oleh developer saat menggunakan Config Connector.
Integrasi dengan GKE dan Anthos Configuration
Menyederhanakan kebutuhan provisioning baik untuk resource maupun aplikasi workload Google Cloud dan lingkungan cloud lainnya.
Rekonsiliasi Otomatis
Mengobservasi status infrastruktur dan memperbaiki perbedaan antara status yang diamati dan diinginkan, tanpa perlu melakukan monitoring ekstra atau intervensi manual.
Manajemen Konfigurasi Terpusat
Permudah mengelola workload dan konfigurasi infrastruktur untuk semua lingkungan cloud hanya dari satu format dan dalam satu format.
Solusi Terkelola
Config Connector dapat mengurangi beban operasional dan pemeliharan pada tim DevOps, sehingga menghemat waktu dan mempercepat orientasi anggota tim baru.
apiVersion: bigquery.cnrm.cloud.google.com/v1beta1
kind: BigQueryDataset
metadata:
name: bigquerydataset-sample-for-creation
spec:
resourceID: bigquerydataset_sample_with_resourceid
defaultTableExpirationMs: 3600000
description: “BigQuery Dataset Sample”
friendlyName: bigquerydataset-sample-with-resourceid
location: US
Bagaimana Cara Setup Awal Config Connector di Google Cloud?
Anda dapat setup awal Config Connector dengan tiga cara: menggunakan config controller, instal manual, dan GKE config connector add-on. Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan saat memilih metode setup awal Config Connector, mulai dari batasan pada workload custom, biaya pengelolaan dan cluster, biaya operasional, hingga keterlambatan signifikan dalam versi Config Connector terbaru.
Sebelum memulai setup, berikut tiga hal yang harus diperhatikan:
- Instal Config Connector dengan menyelesaikan semua tahap instalasi manual Config Connector.
- Konfigurasi Config Connector untuk digunakan sebagai namespace default yang sama dengan anotasi yang ditambahkan saat membuat resource.
- Config Connector menggunakan Service Usage API untuk mengaktifkan API layanan. Pastikan untuk mengaktifkan Penggunaan Layanan Compute Engine API menggunakan Google Cloud CLI.
Baca Juga: Google Anthos, Pilihan Tepat Terapkan Multicloud!
Permudah Pengaturan Infrastruktur di Google Cloud dengan Config Connector
Saatnya permudah pengaturan infrastruktur di Google Cloud dengan Config Connector. Dapatkan kemudahan integrasi Google Cloud secara seamless dengan produk Google Workspace (Gmail, Google Drive, Google Docs), Google Ads, dan YouTube untuk memaksimalkan manfaat ekosistem Google yang luas.
Berikut fitur unggulan Config Connector untuk pengaturan Google Cloud:
- Compute Engine: menyediakan Virtual Machine (VM) untuk menjalankan workload di hardware Google.
- Virtual Machine: menyediakan mesin virtual yang dapat disesuaikan dan dioptimalkan untuk workload tertentu dengan kemampuan auto-scaling.
- Preemptible VMs: opsi VM dengan biaya lebih rendah untuk workload batch dan fault tolerant.
- Kubernetes Engine (Google Kubernetes Engine/ GKE): platform yang memungkinkan pengguna untuk mengelola, menerapkan, dan mengkonfigurasi container menggunakan infrastruktur Google Cloud.
- Managed Kubernetes: Layanan Kubernetes yang dikelola sepenuhnya untuk pengelolaan container, memudahkan deployment dan scaling aplikasi.
- Cloud Storage: layanan penyimpanan cloud dari Google sesuai kebutuhan bisnis.
- Object Storage: penyimpanan yang skalabel untuk unstructured data, dengan berbagai kelas penyimpanan sesuai kebutuhan (Standard, Nearline, Coldline, Archive).
- Versioning and Lifecycle Management: fitur untuk manajemen versi file dan pengaturan kebijakan penyimpanan otomatis.
- Big Query: data warehouse perusahaan yang terkelola sepenuhnya untuk mengelola dan menganalisis data dengan fitur bawaan seperti Machine Learning, analisis geospasial, dan Business Intelligence.
- Data Warehouse: Layanan data warehouse serverless yang memungkinkan analisis data berskala besar dengan SQL.
- Real-Time Analytics: mendukung analitik data real-time sehingga dapat membuat keputusan bisnis dengan cepat.
- AI dan Machine Learning: teknologi Artificial Intelligence dan ML sebagai bagian dari AI untuk menyelesaikan tugas manusia yang kompleks secara efisien.
- TensorFlow: platform open source untuk ML yang mendukung berbagai model AI.
- AutoML: layanan untuk membuat model custom AI tanpa membutuhkan keahlian teknis secara mendalam.
- AI Hub: repositori yang menyediakan akses ke model AI dan tool pengembangan yang dapat diulang.
- Cloud Functions: layanan serverless computing untuk membuat dan menjalankan kode sebagai respons terhadap peristiwa tertentu.
- Serverless Computing: layanan computing yang menjalankan kode sebagai respons terhadap event, mengurangi kebutuhan pengelolaan infrastruktur.
- Athos: lingkungn hybrid container yang tidak bergantung pada cloud.
- Hybrid dan Multi-Cloud Management: platform untuk mengelola aplikasi di lingkungan hybrid dan multi-cloud secara konsisten.
- Cloud Spanner: layanan database terdistribusi yang dikelola oleh Google Cloud untuk perusahaan.
- Scalable, Globally Distributed Database: database relasional yang dirancang untuk skalabilitas global dengan konsistensi dan ketersediaan tinggi.
- Identity and Access Management (IAM): praktik keamanan cyber yang berfungsi untuk memastikan hanya orang yang berwenang dapat mengakses data dan resource organisasi.
- Granular Access Control: fitur untuk mengelola akses pengguna secara detail ke resource Google Cloud berdasarkan peran dan kebijakan.
- Networking: proses membangun dan memelihara jaringan
- VPC (Virtual Private Cloud): layanan jaringan virtual yang menyediakan kontrol penuh atas lingkungan jaringan, termasuk subnet, routing, dan firewall.
- Cloud CDN: Content Delivery network (CDN) untuk mempercepat pengiriman konten ke pengguna di seluruh dunia.
- Cloud Interconnect: koneksi langsung yang aman antara jaringan on-premise dan Google Cloud.
- Security: aspek keamanan dari berbagai ancaman siber.
- Security Command Center: platform keamanan terpadu yang memberikan visibilitas penuh terhadap ancaman keamanan dan kepatuhan di lingkungan Google Cloud.
- Data Encryption enkripsi data otomatis di rest dan in-transit.
- Developer Tools: tool yang digunakan oleh developer aplikasi saat mengembangkan web dan aplikasi.
- Cloud SDK: kumpulan tool untuk mengelola resource Google Cloud melalui command-line interface.
- Cloud Build: layanan untuk membangun, menguji, dan menerapkan aplikasi di cloud dengan integrasi CI/CD.
- Apigee API Management: solusi manajemen API yang sepenuhnya dikelola oleh Google Cloud.
- API Management Platform: fitur untuk mengelola lifecycle API dengan kemampuan analitik, keamanan, dan monetisasi API
- Cloud Pub/Sub: layanan pengiriman pesan yang memungkinkan komunikasi asinkron antara layanan.
- Message-Oriented Middleware: layanan pesan yang mendukung integrasi aplikasi dan penglahan data real-time dengan sistem publish/subscribe.
- Operations Suites (Stackdriver): solusi manajemen untuk kontrol aplikasi dan proses bisnis, termasuk perbaikan dan pencatatan tindakan.
- Monitoring, Logging, and Tracing: suite tool untuk memantau dan mengelola performa aplikasi dan infrastruktur cloud secara menyeluruh.
Magna sebagai Google Cloud Partner di Indonesia
Smartnet Magna Global (Magna) sebagai Google Cloud Partner terpercaya di Indonesia siap membantu Anda mengimplementasikan solusi Config Connector sesuai kebutuhan bisnis Anda. Magna didukung tim ahli dan berpengalaman di berbagai produk dan solusi, siap membantu Anda mencari produk terbaik, fleksibel, dan skalabel.
Kami akan mendampingi perusahaan Anda mulai dari tahap konsultasi, deployment, hingga dukungan after-sales. Untuk informasi selengkapnya, hubungi kami melalui link berikut ini.
Penulis: Ervina Anggraini – Content Writer CTI Group